Kelangkaan LPG 3 Kg, Masyarakat Kota Bima Menjerit, Pemerintah Diam
Redaksi Kontras Bima
Last Updated
2025-07-15T12:15:29Z
 |
Ilustrasi |
Kota Bima – Kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram kembali menghantui warga Kota Bima dan sekitarnya. Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas melon tersebut di pengecer maupun pangkalan resmi sejak beberapa hari terakhir. Ironisnya, hingga kini belum ada tindakan tegas maupun solusi nyata dari pemerintah setempat.
Beberapa warga sengaja membawa tabung gas 3 kg di motor untuk jaga jaga jika ada pangkalan yang jual langsung menukar tabung kosong tersebut ddngan yang terisi.
“Saya sudah cari ke lima tempat, semuanya habis. Kalau pun ada, harganya sudah naik sampai Rp30.000 bahkan Rp 40..000 per tabung. Ini jelas menyiksa kami,” keluh Rohana seorang ibu rumah tangga di Kelurahan waki, Senin (15/7).
Kondisi ini menambah beban ekonomi warga, terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada gas subsidi tersebut. Mereka merasa pemerintah daerah seakan tutup mata terhadap persoalan yang terus berulang ini.
“Setiap tahun pasti begini. Gas langka, harga naik, tapi pemerintah seperti diam saja. Kami butuh solusi, bukan janji,” ujar Khaerul, warga So Nggela.
Sementara itu, pihak pemerintah Kota Bima hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab kelangkaan maupun langkah penanganan yang akan dilakukan.
Lembaga Swadaya Masyarakat dan aktivis mendesak Dinas Perindag Kota Bima dan aparat penegak hukum untuk turun tangan mengusut kemungkinan adanya permainan distribusi atau penimbunan oleh oknum tertentu.
Ketua LKPM - NTB, Amirudin, S.Sos. meminta Pemerintah Kota Bima untuk menyikapi kelangkaan Gas LPG 3 Kg, karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat lebih- lebih masyarakat kecil dan untuk mengontol serta mengevaluasi harga yang meroket di pasaran.
“Kami minta pemerintah serius. Jangan hanya responsif saat viral saja. Ini menyangkut kebutuhan pokok rakyat,” tegas Ketua Lembaga Keadilan Poros Muda NTB (LKPM NTB) dalam keterangannya.
Warga berharap agar suplai LPG 3 Kg segera dinormalisasi dan pengawasan distribusi diperketat agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Bung Iwan dalam statusnya Facebooknya beberapa jam lalu meminta Diskoperindag untuk turun lapangan dan menindak pangkalan yang nakal.
Berbagai komentar dari netizen mereka harapkan agar pemerintah tidak diam dan seolah responsif saat masalah viral setelah itu tidak ada lagi aksi nyata untuk terus mengawasi.@KB.02/Tim@