Imam plur menanggapi Pernyataan PPK Dinul sangat tidak relevan dengan Kondisi real fisik pekerjaan drainase Perkotaan Yang di laksanakan oleh PT. nindya Karya, di sinyalir banyak Beton Yang sudah rusak dan patah sengaja di masukan ke item pekerjaan drainase akan menimbulkan kerugian dampak lingkungan bagi masyarakat.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Imam plur menekankan bahwa pernyataan PPK Dinul H tersebut di nilai membohongi publik. Sah saja dia selaku PPK proyek Nufreep memberikan klarifikasi persoalan yang sudah kami laporkan ke pihak Kejaksaan Negeri Bima pada Tanggal 20 Agustus 2025, akan tetapi dia Harus memberikan informasi yang valid ke masyarakat tanpa harus berkamuflase, kami punya bukti autentik mengenai pekerjaan proyek yang serampangan itu, sudah kami serahkan bukti ke pihak Kejari bima dan tetap mengawal berjalannya proses hukum sesuai proses dan tahapan.
Imam plur tantang PPK sdr Dinul Hayat Dan sub Pelaksana PT Nindya karya untuk turun cek lokasi pekerjaan drainase tersebut guna memastikan pekerjaan apakah sesuai spesifikasi Tekhnis yang ada di dalam RAB..? Dan juga pencampuran material Beton sesuai kelayakan Hasil uji lab berdasarkan K300 apa tidak..?
Jangan anggap Pekerjaan proyek Bank dunia untuk ketahanan Banjir masyarakat kota bima baik-baik saja, coba cek semua lokasi pekerjaan sampai di dalam Gorong-gorong itu banyak beton dalam kondisi kerusakan fisik pada saluran seperti retak dan patah di masukkan ke item pekerjaan yang di tutupi tanah timbunan banyak tidak sesuai Spek.
Mengenai permasalahan ini Imam plur juga meminta Kasi Pidsus Kejari bima bapak Catur Hidayat segera Panggil dan periksa Pihak terlapor sebagai tahapan tindak lanjut laporan kami, dan segera bentuk tim investigasi turun cek lokasi pekerjaan guna mendalami proses (Pulbaket) laporan Dari LATSKAR bahwa beton drainase yang bermasalah untuk segera di bongkar kembali.
##http//www.kontrasbima.com
##PT.Media Kontras Nusantara
##Berita Politik/ Pemerintahan
##Editor Montndai
##Advetorial/liputan khusus